Jumat, 04 Juli 2014

KONSERVASI KUKANG


MENGAPA KUKANG HARUS DI LINDUNGI


Kukang (bukan Kuskus) termasuk ke dalam bangsa Primata dimana satwa ini memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan manusia. Kukang memiliki tempat di ekosistem yang belum sepenuhnya dimengerti. Bagaimanapun juga, ketika satu jenis satwa menempati hutan bersama spesies yang lain, tidak ada keraguan lagi tentang kontribusinya di dalam keseimbangan ekosistem.


Kukang berperan penting dalam penyerbukan tumbuhan berbunga, misalnya untuk penyerbukan bunga kaliandra di hutan.  Indikasi awal menunjukkan bahwa kukang amat berperan pula dalam penyerbukan pohon berbunga dan juga penyebaran biji-bijian.

Kukang adalah primata yang cantik dan karakteristik yang unik dan tidak umum.  Mereka adalah satu-satunya primata yang memiliki bisa (venomous primate), mereka memiliki dua lidah sisir yang terbuat dari gigi seri bawahnya.  Mereka tidak bisa melompat, gerak mereka lambat dan hati-hati.


Kukang juga memiliki ekstra vertebrata di tulang belakangnya yang memungkinkan mereka mampu bergulung di cabang.  Mereka juga memiliki metabolisme yang sangat rendah, mereka juga unik karena memiliki masa hibernasi parsial atau mati suri temporer.


Selain keunikan karakteristik nya, kukang juga belum banyak diteliti. Barangkali karena sifatnya yang nokturnal (aktif sebagai binatang malam) hingga gaya hidupnya yang tersamar.  Akan amat disesalkan, jika primata yang unik dalam proses evolusi ini punah sebelum kita banyak paham tentangnya. Jika kita dapat menyelamatkan kukang, berarti kita telah menyelamatkan habitat tempat hidupnya.  Berarti pula, kita juga telah turut menyelamatkan spesies-spesies lain yang berbagi hutan yang sama dengannya.


Meskipun telah dimasukkan dalam kategori dalam Appendix 1 CITES, yang berarti tidak boleh diperdagangkan, namun masih banyak dijumpai perdagangan kukang secara ilegal di pasar hewan maupun di daerah-daerah perumahan.



Selain statusnya, kukang sejatinya satwa yang tidak seharusnya dipelihara, karena berpotensi penyakit yang di sebarkannya. Saya rasa ini adalah hal yang semua orang harus tahu sebelum mereka memeliharanya.


Karena memiliki kekerabatan yang cukup dekat dengan manusia, oleh karena itu, baik secara fisik maupun genetik berbagai jenis penyakit seperti bakteri, virus, dan parasit akan lebih mudah menular antara kita dan satwa primata. Maka dari itu biarkan saja dia hidup di habitat aslinya.


Jika kita mampu turut menghentikan perdagangan ilegal kukang, tidak diragukan pula berbagai perdagangan satwa liar akan merasakan manfaat dari penegakan hukum yang diterapkan.

Itulah sedikit cerita tentang kukang yang terlihat seperti tidak berguna bagi alam, tetapi keberadaanya ternyata sangat di butuhkan untuk keseimbangan ekositem.

Jadi kukang juga wajib untuk di lindungi.
Save Kukang ,,, !!!

1 komentar:

  1. bil perlu semua satw yang di lindungi taupun tidk, twtap saja tidk boleh kit perlakukan di secara keji. Jangan seperti dinas karantina pertanian bali atau pernyataan bupti Karang Asem bali yang ingin memberntas monyet liar di bali secara keji. Semua ada jalan keluar yang lebih arif dan bijaksana.

    BalasHapus